Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Pengertian dan maksud dari kata marah



Kata Marah bersumber dari kata Ghadab yang memiliki sifat negatif, menurut KBBI marah memiliki arti perasaan tidak senang dan panas karena di hina atau di perlakukan dengan kurang baik dan lain sebagainya yang dapat memicu emosi seseorang.

Kondisi marah jika di ilmiah kan merupakan akibat terganggunya aktualisasi diri manusia.

Marah merupakan lawan kata dari kata Ridha. Marah dari manusia berarti ada sesuatu yang telah merasuki hati mereka.

Marah ada yang terpuji dan ada yang tercela, marah yang Tercela yaitu marah padahal dirinya bersalah, sedangkan marah yang Terpuji yaitu marah karena kebenaran.

BACA JUGA : MATERI AKIDAH AKHLAK KOMPETISI DALAM KEBAIKAN

Adapun kemarahan dari Allah berupa pengingkaran Allah SWT kepada orang yang bermaksiat kepadanya lalu ia menyiksanya, Al-Qur'an memerintahkan setiap muslim untuk menahan marah dan akan memperoleh ampunan dari Allah SWT hal ini dijelaskan dalam Surah Ali Imran (3):133-134.

Menurut Al-Ghazali : 

"Kekuatan marah terdapat pada jantung dan yang dimaksud marah yaitu ketika darah yang berada di sekitar jantung mendidih dan tersebar di seluruh pembulu darah lalu naik keatas tubuh sebagaimana api dan air yang mendidih saat dimasak di tungku."

Oleh karena itu ketika orang yang marah darah akan naik ke wajah lalu mata dan kulit menjadi merah.

Hal itu menggambarkan warna darah dibaliknya sebagaimana kaca menggambarkan warna sesuatu yang bercermin darinya.

  • Kondisi marah pada diri seseorang terbagi menjadi 3 :

1). Daya Marah Lemah

Kurang baik jika seseorang tidak dapat marah atau memiliki tingkat kemarahan yang lemah.

BACA JUGA : PENGERTIAN ALIRAN MATURIDIYAH

Dengan tingkat daya marah yang lemah atau tidak ada, akan membuat seseorang bisa memiliki harga diri yang rendah dan hina bahkan bisa tidak ada.

Hal ini berdampak pada tindakannya sendiri, seseorang yang memiliki daya marah lemah lebih cenderung tidak akan melakukan apa-apa atau hanya diam jika ada terjadi hal-hal yang haram atau bersifat munkar, bahkan yang menimpa dirinya sendiri.

2). Daya Marah Sedang

Allah SWT dan Rasulnya lebih menginginkan seseorang memiliki daya amarah yang tidak berlebihan dan juga tidak terlalu lemah, istilahnya ia dapat meredam amarahnya dengan baik dan bijak.

Daya marah sedang yang di kontrol dengan baik dan bijak, ketika dihadapkan hal yang memberikan amarah maka mereka bisa mengeluarkannya tapi tetap menjaga kesadaran dan batasannya.

Jika memang tidak harus dikeluarkan amarah pada suatu peristiwa atau kejadian, maka orang yang memiliki daya marah sedang ini, lebih meredupkan amarahnya, mengedepankan kesabaran, dan mengontrol diri.

Dalam agama juga dianjurkan sebaik-baiknya amarah ialah yang bersifat di tengah-tengahnya, walaupun kondisi sedang marah namun tetap dapat mengontrol diri.

3). Daya Marah Berlebihan

Seseorang yang memiliki amarah berlebihan sangat tidak dianjurkan oleh Allah SWT dan Rasulnya, amarah ini dapat membuat seseorang melakukan hal diluar kuasanya sendiri, ia kehilangan kontrol diri dan melakukan tindakan yang berbahaya.

BACA JUGA : PENGERTIAN BERGAUL DENGAN TEMAN SEBAYA DAN CARA MENCARI TEMAN M...

Kondisi marah seperti ini tentu saja sangat bersifat negatif dan mengeluarkan hal-hal yang negatif juga pada beberapa anggota tubuhnya, seperti lisan yang kotor, tubuhnya jadi agresif, hati menjadi kotor, dan jiwanya.

Post a Comment for "Pengertian dan maksud dari kata marah"